poin

Kamis, Maret 15, 2012

Memperbaki diri, melangkah dan bertahan

Saat aku merasa sendiri dan sepi, tak seorangpun sudi menghela. Kau tak pernah tahu dan mungkin tak kan pernah tahu............. Aku menyadari bahwa saat ini kau sudah tidak lagi punya urusan denganku, begitu juga seharusnya denganku yang sudah tak punya andil apapun terhadapmu. Aku telah mendengar semua itu dari bibir dan hatimu. Aku sungguh telah mendengarnya. Hatiku gerimis setelahnya..... Betapa sungguh secepat itu namaku lenyap dari hati dan pikiranmu!!! Secepat itu juga kau menemukan matahari yang lain. Lima tahun lalu, bahkan kau baru saja berterus terang bahwa kau hanya punya dua matahari. Matahari sesungguhnya dan satu yang lain adalah "Aku". Tapi aku pikir, aku harus tahu diri bahwa sinarku tak cukup menerangi jalanmu. Aku yakin dan percaya bahwa sesungguhnya ada matahari lain yang bisa menerangi hatimu. Menghangatkan jiwamu.... Aku berdoa untuk kebahagiaanmu.... Kalau boleh aku berujar, matahari itu sesungguhnya telah ada di dekatmu. Tinggal bagaimana caramu untuk menarik sinar itu hingga dia bisa memberikan sinarnya padamu. Kau mungkin tak pernah tahu bahwa aku sudah merasa seperti itu sejak kau masih berada disampingku dulu. Semoga kau masih bisa menerimaku, masih bisa mengingatku atau aku sangat berharap bisa jadi asteroid bagimu. Meskipun harus mendapatkan sinar dari matahari untuk bisa menyinarimu. Meskipun tidak seterang mentari, tapi setidaknya aku bisa sedikit menerangi hatimu dan menyingkirkan mendung di kelopak matamu.Biarkan aku jadi seperti itu dan aku rela menyerahkan sinarku untuk mataharimu yang selanjutnya.Biarkan sinar itu hidup dalam raga orang lain daripada harus menderita tak berdaya dalam hatiku.Biar sinar itu hidup melalui orang lain, daripada harus menanggung sakit dan bersalah dalam jiwa ragaku. Semoga kau tahu bahwa sinar itu masih hidup dan menunggumu. Dan semoga kau tahu bahwa aku pernah mencintai seseorang hingga aku menangis. Aku hidup bukan hanya untuk menunggumu,.... masih banyak mereka yang sama sepertiku. Tugasku adalah,.... Memperbaki diri, melangkah dari bertahan menebus kesalahanku di masa lalu dan berbagi dengan sahabat, teman, saudara untuk membantu menguatkan mereka agar tetap mampu bertahan dalam hempasan gelisah yang menggengam jiwa mereka!!! Aku berusaha walau belum tentu bisa, namun akan aku coba,..... Aku tak mau ada orang-orang sepertiku yang dulu, tersudut tertunduk kaku tanpa bisa beranjak dari penat karena tiada teman yang menguatkan dan berbagi kisah namun amanah !!! Rasa sakit & pahit itu menjadikan kekuatan untuk ku, lewat tulisan dan goresan tuk berbagi rasa dalam kata,..... Berharap ridlo Allah Lillahita’ala.... InsyaAllah,... ... Kita belajar bersama membenahi diri sedari dini untuk masa depan yang lebih baik, karena pembinaan karakter Rumah Tangga nantinya TIDAK TERLEPAS dari pendidikan masa muda kita terutama dalam menyikapi setiap masalah, tingkat kedewasaan dan stabilitas emosi dan cara pandang serta pola fikir kita sehari-hari. BUKAN Ijab Qabul yg jadi fokus utama, namun bagaimana mempertahankan keutuhan & keharmonisan Rumah Tangga Nantinya yg pasti penuh masalah & problematika, dan BESAR / KECIL nya masalah itu Tergantung dari mana kita memandangnya. INGAT !!! Mempertahankan lebih sulit daripada mendapatkan.