poin

Kamis, April 05, 2012

Cinta yang Belum Halal

Bilakah rindu melayang menghampiri
cinta..
Maka datangnya lah keriangan yang
tak terhenti.. Jikalau cinta menanti rindu..
Maka rekatkan nya dengan kesabaran..
Subhanallah....
kerinduan memang tidak pernah lepas
dengan yang namanya cinta,dimana
ada rindu disitu ada cinta yang terlampir. Namun rindu itu akan
menjadi indah ketika diberikan pada
cinta sejati diatas sebuah pernikahan...
Jika rindu itu sudah terbalut dengan
cinta yang belum halal, rindu pada
lawan jenis, rindu itu hanya akan menjadi sebuah penjara yang
menyakitkan. Kata para pujangga cinta,
rindu itu seperti luka yang menganga,
seperti langit malam tanpa bintang,
seperti pintu yang tak pernah terketuk,
karna semua rindu itu sangat sakit ketika tidak dilepas...
Bagaimana mau melepas rindu jika dia
yang kamu rindukan belum halal
bagimu? Maka benar sekali jika rindu
itu sangat menyakitkan karna tidak
pernah tersampaikan. Atau mungkin kamu seorang yang mudah
menyatakan rindu pada lawan jenis mu
yang belum halal bagimu? Aahh..saya
yakin, kamu bukanlah tipe orang yang
mudah membuat lawan jenis mu
terbuai makna cinta dari syetan. Karna kamu tahu bahwa mendekati Zinapun
sudah dilarang...

Aku berusaha mendekatimu namun kau menjauh, aku sudah berusaha untuk memberikan perhatian padamu semampuku, walau kadang dengan diam. Namun, kau tak pernah mengerti. . Biarkan aku pergi tanpa mengharapmu, cinta yang belum halal. 

Rabu, April 04, 2012

Melangkah Sejengkal ke Telaga Kesabaran.


Kututup kembali rapat-rapat diary malam ini. Serapat hatiku melupakan kenangan itu. Serapat jauh ku tepis harapan itu. Serapat kuat ku alihkan semua nya. Hingga kau benar-benar pergi membawa seribu kepedihan yang menyisa. Untukmu, yang biasa kupanggil dengan sebutan ukhti shalehah…

Tak mampuku tuk menyelami suara sepi itu. Sepatah keteguhanmu kini hanya menjadi penghias memori lamaku. Masih adakah kau ingat itu dari kejauhan sayup diseberang disana?? Aku merindukan semuanya. Dan disini masih kunantikan engkau kembali katakan, “mari kita rajut tali temali itu..”

Keraguan melangkahkan kaki ini, membuatku semakin bimbang. Mendekatimu, semakin membuat engkau berlari menjauh. Dan, terdiam dalam seribu tanya, semakin memperkuat erat genggaman didalam angan membiruku. Ya, karena aku tak mampu menyelami suara sepi itu, hingga aku katakan padamu.. “biarlah kulepaskan semua……..”

Ukhti shalehah.. hingga hari ini, aku masih menanti jawabmu. Sungguh, bukan kebencian yang hadir saat ini. Rajutan itu kini sudah semakin melonggar dari setiap benangnya. aku ingin menatapmu, dan mendengarkan semuanya. Semuanya………. Hingga benar-benar aku memiliki alasan ‘tuk melepaskanmu.

Mungkin, tak guna juga kusesali semuanya. Ketidakmampuan menjadi teladan bagi sahabat-sahabatku, dan kesibukan akan dunia untuk keberhasilanku, kesemuanya seakan-akan menjelma menjadi hukuman akan perubahan yang terjadi. Hingga tanpa kusadari.

Ya Allah, jika masih belum terlambat bagiku untuk menengadahkan dikedua tangan ini dihadapanMu. Masihkah ada waktu ‘tuk Kau beri kesempatan bagi kami merubah kembali semua ini???

Karena Engkaulah yang Maha membolak balik hati setiap hambanya. Aku meminta dalam lirih do’a kesunyian, “Aku begitu mencintai saudariku. Seandainya Kau perkenankan mengembalikan hangatnya ukhuwah yang telah kami bingkai dulu, akan ku ubah semua salah dan khilafku. Aku akan menjaga kenikmatan dalam perjalanan hidup ini dengan penuh makna dari mengingatMu, hingga saudaraku pun juga semakin yakin dalam hatinya bahwa aku dari kejauhan ini juga selalu akan menguatkan langkah-langkahnya didalam butiran do’a ini.

Aku ingin menggenggam erat semuanya. Hingga perubahan-perubahan ukiran pahatan itu kini tak mengalami perubahan sedikitpun. Bahkan, andaikan waktu dapat ku hentikan. Akan kutahan sejenak jarum jam itu, agar dapat ku memohon padanya ‘tuk menyampaikan sebuah janji itu sekali lagi. Agar semakin jelas kulihat bahasamu dari kesungguhan itu. Dan agar semakin kuat keistiqomahan itu turut memperkuat hatiku. Dalam menapaki kehidupan yang hanya sekali ini…………….

Teruntuk padamu ukhti sholehah, aku masih menanti jawabmu. Perjalanan ini semakin memberikan arti akan peran seluruhnya. Belajar dari setiap kejadian. Agar disuatu hari, kau dapat merenungkan semua perubahan ini. Menjadikan suara hati yang kutuliskan hari ini untukmu, menjadi sebuah pertimbangan jika kau memutuskan untuk melangkah kebelakang.

Senin, April 02, 2012

Konflik Dunia Maya

Aku yg tak penah bisa lupakan dirinya yg kini hadir dalam bayang semuku 

Sebenarnya yang ingin aku coretkan adalah perasaan dan konflik dalam diri aku sejak beberapa hari ini berkenaan dengan Facebook. Bercakap tentang facebook, makin hari aku rasa makin fed up, aku ingin tutup akan facebook aku. kenapa??
Kaarena aku tertekan melihat banyaknya gambar kawan-kawan  berpelukan dengan girlfriend mereka yang belum menikah.
Aku tertekan menonton gambar mereka tidak menutup aurat.
Aku tertekan menengok betapa hipokritnya mereka meletak gambar yang diedit dengan sangat 'cunnya' sedangkan realitinya.. alahai...
Apakah sebenarnya yang mereka cari? Apakah pujian manusia? Apakah sanjungan sesama? Adakah kepuasan sementara? 
Pasti ada yang menyangka bahawa aku cemburu pada mereka. Tidak! Sedikit pun tidak! Malah setiap kali aku melihatkan gambar-gambar seperti itu, aku mengucapkan Alhamdulillah... Alhamdulillah karena orang yang di dalam gambar itu bukanlah aku, bukanlah teman dekatku. Alhamdulillah karena sampai saat ini Allah membentengiku dari perbuatan zina mata dan seterusnya dan rasa ingin melakukan perkara sia-sia seperti itu. Malah alhamdulillah karena aku terlepas dari dosa memandangi aurat yang tidak sepatutnya ada. Namun, aku sedikit tertekan karena kawan-kawan aku sendiri yang terjebak di dalam perbuatan mungkar tersebut. Aku ingin menjadi kawan dunia akhirat.. Aku tak mau mereka berdosa.. Aku tak mau mereka hanyut di buai nafsu syaitan.. Tapi aku tahu dunia sekarang ini tak begitu menitik beratkan ajaran syariat Islam. Pergaulan lelaki dan wanita seolah tanpa batas.  Apa yang bisa ku lakukan hanyalah berdoa kepada Allah agar diberikan petunjuk dan hidayah buat mereka. Cuma, konflik diri aku dalam menutup facebook belakangan ini begitu kelihatan, hanya disebabkan konflik diri mereka yang tidak mau kembali kepada fitrah..

Ya Allah.. ampunilah dosa ku.. amin..