Ada tiga hal yang dapat merubah nasib :
1. Pendidikan
2. Menjadi menantu pengusaha
3. Menang undian
Membaca
ungkapan diatas, mungkin akan membuat kita tersenyum. Sebuah pernyataan
yang bernada kelakar saja. Tetapi ketika direnungkan kembali, ternyata
ada benarnya juga. Untuk ungkapan nomor dua dan tiga, tidaklah perlu
didiskusikan lebih lanjut. Karena sebuah keberhasilan tidaklah diraih
dengan untung-untungan ataupun nasib baik saja.
Semua
pasti sepakat jika pendidikan adalah salah satu hal yang dapat merubah
nasib seseorang. Betapa banyak orang miskin yang terangkat derajatnya,
karena pendidikan yang ia punya. Banyak cerita Allah hadirkan di dunia
ini, tentang orang-orang terpelajar telah mampu merubah jalan hidupnya.
Bukan hanya itu saja, merekapun telah mampu merubah jalan hidup sebuah
bangsa dan turut mewarnai peradaban dunia ini.
Indonesia
mengenal Ir. Soekarno dan Dr. Moch. Hatta, kaum terdidik yang telah
mewarnai perjuangan bangsa ini. Atau kisah R.A Kartini, perempuan
tangguh, yang meyakini bahwa hanya dengan pendidikan, kaum wanita akan
termuliakan. Mereka adalah manusia-manusia terdidik yang bukan hanya
merubah kehidupan pribadinya menjadi lebih baik, tetapi mereka telah
mampu menuntun arah perjuangan bangsa ini.
Kata
kunci dari perubahan adalah pendidikan. Tanpa pendidikan akan sulit
kita bayangkan bagaimana bisa seorang anak kuli timah di sudut pelosok
pulau Belitung dapat menjejakkan kaki di kampus elit, Sorborn University.
Kisah perjuangannya dalam menuntut ilmu telah menginspirasi jutaan anak
Indonesia untuk terus belajar, walau dalam berbagai keterbatasan.
Kisahnya terangkum dalam buku best seller trilogi “Laskar Pelangi”.
Puluhan
bukupun terlahir menceritakan perjuangan anak-anak negeri ini dalam
menuntut ilmu, dan hasil dari kegigihan itu bukan hanya merubah nasib
diri dan keluarganya saja. Dalam skala yang lebih luas, mereka telah
mampu mewarnai zaman. Sebagaimana kisah masa kecil Pak Dahlan Iskan,
dalam buku “Sepatu Dahlan”. Atau kisah perjuangan para santri Gontor
dalam menggapai mimpi-mimpi menjelajahi dunia, yang tertuang dalam novel
“Kisah 5 Menara”. Berbagai kisah diatas membuktikan bahwa orang yang
terlahir dalam keterbatasan, tetapi kemiskinan tidaklah dapat
menghalangi dari menuntut ilmu. Dan dengan ilmu itu pula mereka
menentukan arah perubahan.