poin

Minggu, Agustus 07, 2011

Mengapa


Rabu, 3 Agustus 2011.

Dia menemukan kakak yang lebih membuatnya nyaman, inilah apa yang ada di dalam hatinya.

Mengapa setelah habis sayang timbul  beribu kebencian. Mengapa tidak mencoba membuka hati untuk seteguk rasa maaf. Jujur bukan dirimu saja yang tersakiti, namun aku juga. Namun aku mencoba membuang semua rasa sakit yang begitu menyobek hati  Andai engkau tahu wahai engkau yang pernah kusakiti.
 Tak pernah ada manusia yang luput dari kekhilafan, tidak aku, tidak juga kamu wahai engkau yang pernah tersakiti. Maka bukalah pintu maafmu itu.

Sedari awal , aku telah memaafkanmu. Bahkan aku merasa kesalahamu di mataku adalah akibat kesalahanmu. Aku yang mulai menanam angin dan aku melihat badai diantara kita. Badai dingin yang begitu amat menyesakkan. Paling tidak untukku.

Untuk yang tersakiti .
Maafkanlah aku yang terus kecewa, maafkan aku yang begitu posesif melindungimu amun aku tak pernah mengerti cara yang dewasa yang kau anggap baik untuk melindungimu.
Maafkanlah akau yang tak pernah dewasa dalam mengambil sikap.
Teramat lama aku ingin segera mengakhiri  perang dingin ini. Teramat lama aku ingin kita kembali berteman seprti dulu lagi, tanpa harus ada makian antara aku dan kamu.
Teramat  lama dan telah teramat sesak aku menunggu waktu yang tepat  untuk mengucapkan kata maaf ini.
Maka maafkanlah aku . Apakah engkau harus terus memegang kata : tidak lah mudah untuk memaafkan . Bukankah saja Tuhan maha Pemaaf namun mengapa akau atau engkau  tidak mampu memaafkan?
Atau memang engkau telah memaafkan segala kesalahnku?

Namun mengapa telah terputus tali silaturrahmi diantara kita?

Kini semua tlah berlalu , roda waktu hanya akan membunuh dan mengggilas setiap tetes setiaku,,, kehidupan kita telah terpisah, tak ada waktu lagi untuk  bersama ,, takkan lagi ada canda tawa dalam kita saling bersuara,, semakin sesak nafas kurasa…

Sabtu, 6 Agustus 2011

Semua bagai sandiwara, suka, duka, tangis, bahagia selalu menemani langkah harimu, aku melihat kamu adalah sosok yang mandiri penuh cita-cita, penuh ambisi.
Sekalipun sudah pernah ada kenangan indah bersamamu walau sesaat, namun semua sudah berlalu biarlah kusimpan dalam hatiku.  Maafkan aku bila tak pantas untukmu,  tidak bisa melanjutkan hubungan menjadi lebih akrab dengan ikatan suci. Karena kamu yang mengakhirinya, 22 Mei 2011.
Seandainya Allah menghendaki kita bersama aku tak kuasa menolak takdirku, tapi kelihatannya sangat mustahil. Bagai pungguk merindukan bulan. Aku ingin memilikimu seutuhnya meski aku bukan yang pertama untukmu, dengan segala kekuranganmu au akan terima,  tapi semua itu hanya hanya bayang  semu yang akan mengganggu langkah hariku…
 Aku ingin kita bersahabat untuk selamanya. Aku hanya pantas berperan sebagai kakakmu, agar tidak ada kebencian diantara kita. Aku sayang kamu, aku bahagia bila kamu bahagia, aku ikhlas kamu menjadi milik orang lain, asal kamu tidak tersakiti lagi…
Tawakkaltu `Alallah , pasrahkan diri kepada Ilahi, agar tak menyesal di kemudian hari. Panggil aku jika kamu ingat aku. Aku akan selalu ada disaat kamu butuhkan, sekarang ataupun nanti.