poin

Minggu, Februari 12, 2012

Impian Menikah

Sebelumnya... Yuk, kita mulai dengan membaca lafadz basmalah; Bismillahirrahmaanirrahiim.

Semoga tulisan yang kusajikan ini tidak mengundang prasangka-prasangka negatif, malahan seharusnya jadi doa buat kita semua. Untuk yang belum nikah semoga disegerakan, dan untuk yang sudah menikah semoga bisa menularkan virus menikah pada teman atau saudaranya yang lain. Aaamiin..



Siapa sih orang yang hidup di dunia ini gak punya impian??? Hmm... Kalau aku ketemu orang yang gak punya impian sama sekali rasanya ingin kusadarkan dia untuk segera bangun dari tidur panjangnya. Sebab... Percuma aja kalau hidup itu gak punya impian sama sekali. Mengisi hari dengan kekosongan yang tiada arti, hidup pun jadi terasa pendek sekali.

Nah, untuk yang punya impian... Apa sih impianmu saat ini? Punya kerjaan, jadi PNS, lulus kuliah, lanjutin S2, pergi ke luar negeri, punya mobil dan sebagainya. Wew, banyak ya ternyata... But, satu hal yang rasanya kalau dipikir-pikir itu juga termasuk impian kita semua namun sulit sekali kita mengungkapkannya bahkan terasa tabu untuk mengangankannya. Apakah itu? Yaitu MENIKAH, siapa yang pernah punya impian untuk menikah? Pasti semua enggan menjawab, malu-malu kucing padahal sih dalam hati seakan mengangguk-ngangguk. Hehe... Ya khan?


Kenapa juga kita malu untuk memiliki impian yang berbeda seperti kebanyakan yang lainnya. Disaat yang lain mengejar status sosial, jabatan, harta dan segala macamnya.... Munculah kita dengan membawa bendera impian yaitu impian untuk segera menikah semata-mata mengejar ridha Alloh dan dalam rangka menjaga kehormatan diri. Subhanalloh... Salut kalau ada yang memiliki niatan seperti itu.

Hm... Baiklah. Kali ini aku mau bicara mengenai impianku. Salah satu impian dibalik salah yang lainnya hehe... yaitu Menikah. Sudah tahu dong bahwa menikah merupakan sunnah yang diagungkan oleh Alloh? Al-Qur'an pun menyebut pernikahan sebagai mitsaqan-ghalizha (perjanjian yang sangat berat) yang merupakan nama dari perjanjian yang paling kuat di hadapan Alloh.


Mengapa disebut sebagai mitsaqan-ghalizha? Itu karena Alloh menjadi saksi ketika seseorang melakukan akad nikah. Setiap jalan menuju mitsaqan-ghalizha dimuliakan oleh Alloh. Dan tentulah Islam memberikan penghormatan yang suci kepada niat dan ikhtiar untuk menikah.

Menikah adalah masalah kehormatan agama, bukan hanya kehormatan diri yang terkait disini. Ia bukan pula sekadar legalisasi penyaluran hubungan biologis dengan lawan jenis. Karena menikah merupakan amanah Alloh dan sangat tinggi derajatnya. Menikah berarti menyempurnakan setengah Ad-Dien.

Kenapa mesti malu jika memiliki impian untuk bisa menyegerakan pernikahan? Padahal jika kita menyegerakan nikah insya Alloh keluarga kita akan penuh barakah. Tetapi jika yang kita lakukan adalah tergesa-gesa, kekecewaan lebih mudah didapatkan daripada kebahagiaan. So, nikah disini tentu perlu dengan perencanaan yang matang bukan sekadar 'loe suka-gue suka, yuk nikah!', bukan yang seperti itu melainkan pernikahan yang didalamnya ada barakah karena tidak sembarang mengambil langkah. Kalau sudah mendapat berkah, insya Alloh banyak melahirkan keutamaan, termasuk tumbuhnya sunnah-hasanah (kebiasaan baru yang baik).



Alloh akan melimpahkan ridha-Nya kepada orang yang menyegerakan nikah. Mereka yang menyegerakan nikah atau membantu orang untuk menyegerakan nikah, insya Alloh akan mendapat rahmat dan perlindungan Alloh kelak di yaumil-akhir.

Dan yang terpenting juga... Sederhana dalam proses dan sederhana dalam pelaksanaan merupakan jalan besar menuju keluarga yang barakah, sakinah, mawaddah wa rahmah. Sedang mempersulit proses pernikahan dapat membuka pintu-pintu mudharat. Mempersulit proses pernikahan melapangkan jalan fitnah dan mafsadah (kerusakan) masyarakat sebab barangkali jika tidak melalui pernikahan, banyak yang menyalurkan hasrat seksualnya bukan pada tempatnya. Na'udzubillah!



Itulah mengapa Alloh menjadikan pernikahan untuk tujuan pemenuhan dorongan instink dan syahwat seksual. Kalau bukan karena syahwat yang menggelora di dalam diri setiap laki-laki dan perempuan, maka siapa pun tidak akan pernah berpikir untuk menikah! Dan dengan menikahlah dapat membangun keluarga muslim yang terhormat, dan menyemarakkan dunia dengan keturunan dan anak-anak yang saleh.
Masih ragu juga untuk segera menikah? Bagaimana sih membedakan antara 'segera' dan 'tergesa-gesa'? Rasulullah menasihatkan, "Mintalah fatwa dari hatimu. Kebaikan itu adalah apa-apa yang tenteram jiwa padanya dan tenteram pula dalam hati. Dan dosa itu adalah apa-apa yang menimbulkan keraguan atau kecemasan dalam jiwa dan hati, walaupun orang-orang memberikan fatwa kepadamu dan mereka membenarkannya."



Jika menikah begitu banyak keutamaannya, maka apa yang masih dapat mempersulit pernikahan? Bukankah menghalangi pernikahan merupakan dosa besar? Bukankah azab Alloh itu sangat keras?


"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang yang berfikir." (QS. Ar-Rum : 21)



Kalau kita telah memiliki tekad ('azzam) yang kuat, mudah-mudahan Alloh menyegerakan terlaksananya impian kita tersebut... Impian besar yang penuh dengan perencanaan dan kematangan sehingga kelak kan memberi pernikahan yang barakah dan dipenuhi ridhaNya. Insya Alloh :)

Doakan yaa.,...