poin

Jumat, Mei 21, 2010

Kisahku (Part II)

Genap 6 tahun 3 bulan aku mengabdikan diri pada sekolah negeri di kota Salatiga. Sejak 2004 sampai saat ini belum ada perubahan kesejahteraan yang berarti. Mulai dari gaji 40.000, 50.000, 100.000, 150.000, sampai tahun 2010 ini 200.000, sungguh ajaib bisa hidup. Aku lulus DII tahun 2003 kemudian tahun 2007 melanjutkan S1 lulus 2009. Masa-masa yang penuh perjuangan, gagal menjadi CPNS setelah melalui formasi umum tidak membuatku menyerah. Pernah ikut ujian CPNS depag 2 x dan Diknas 3 X, yaitu Salatiga (2005/non formasi), Wonogiri (2007/DII PGA SD) dan terakhir temanggung (2009/S1PAI) sesuai jazah terakhir yang kumiliki. Insentif, kesra dan fungsional dari pemerintah pernah aku nikmati, tetapi tidak setiap bulan turunnya. Biasanya Juni atau rapel 1 tahun bisa mencapai 4jt lebih pertahun. Hal ini yang kadang membuat aku bisa bersemangat mempertahankan hidup dan bisa sedikit membantu beban orang tua dan kedua adikku yang masih kuliah. Setiap malam ku selalu memohon kepada Allah agar segera terwujud impian ini. Memang benar menjadi CPNS bukan menjadi salah satu tujuan utama, yang penting aku punya penghasilan tetap dan bisa membahagiakan keluarga. Aku melewati masa-masa sulit ini (2005) dengan berjualan koran, pulpen , permen di bis Kota, Tahun 2007 alhamdulillah aku mendapat Les Privat sampai saat ini aku bisa membeli motor, hp dan lain-lain walau dengan mengangsur. Sebuah harapan cerah mengikuti organisasi FTHSNI ( Forum Tenaga Honorer Sekolah Negeri Indonesia) dulu FKGTT aku masuk data BASE CPNS 2005 yang akan diangkat bertahap mulai 2011. Mudah-mudahan bisa terwujud. Tahun 2005 aku berpacaran dengan seseorang berinisial W banyak kisah suka duka yang kamin alami saat itu. Karena suatu hal pada bulan September 2009 kami putuskan untuk mengakhiri hubungan itu karena sudah tidak cocok lagi, sekarang ini statusku jomblo. Semua butuh proses dan saat aku menulis ini aku sedang mendekati seorang akhwat. Mudah-mudahan dia menerima segala kekuranganku. Aku ingin CPNS dulu agar tidak membebani orang tua saat aku menikah nanti. Dan istriku juga mantap mengarungi bahtera rumah tangga denganku. Siapakah dia? Tunggu kisah selanjutnya... To be continue ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar