poin

Senin, Juni 28, 2010

Menjaga Cinta dan kedamain hati

Kita akan berbagi mimpi indah bersama.. sebuah mimpi yang kamu akan suka memilikinya di setiap waktu. dalam mimpi ini kamu sedang berada di tengah suatu hari yang indah dan hangat. kamu mendengar kicauan burung, hembusan angin, dan gemericik sungai kecil. engkau berjalan menuju sungai. di tepi ada seorang tua yang sedang meditasi, dan kau melihat di atas kepalanya terpendar sinar yang indah beragam warna. kamu tidak ingin mengganggunya, tapi dia merasakan kehadiranmu dan membuka kedua matanya. orang itu memiliki tatapan yang penuh cinta dan senyum yang lebar. kau menanyakan bagaimana dia dapat memancarkan sinar yang begitu indah. kau bertanya apakah dia dapat mengajarkanmu melakukan hal itu. Orang tua itu menjawab bahwa dahulu, bertahun-tahun sebelumnya dia pernah menanyakan hal yang sama kepada gurunya. kemudian dia bercerita: “Guruku membuka dadanya dan mengeluarkan hatinya, kemudian dia mengambil api kecil yang sangat indah dari hatinya. lalu dia membuka dadaku, membuka hatiku, dan menempatkan api kecil itu di dalamnya. dia menaruh kembali hatiku dalam dada, dan segera setelah hatiku berada dalamku, aku merasakan cinta yang amat kuat, karena yang ditaruh dalam hatiku adalah cintanya. Api cinta itu berkobar dalam hatiku dan bertambah besar, api yang tidak membakar, tapi menyucikan segala yang disentuhnya. dan api itu menyentuh setiap sel dari tubuhku, dan sel-sel tubuhku mencintaiku kembali. aku menjadi satu dengan tubuhku, namun cintaku bertambah lebih besar. api itu menyentuh setiap emosi pada pikiranku, dan seluruh emosi berubah menjadi cinta yang kuat dan membara. dan aku mencintai diriku, seluruhnya dan tanpa syarat. Akan tetapi api itu terus membara dan aku merasa perlu membagi cintaku. aku memutuskan untuk menaruh sedikit bagian dari cintaku dalam setiap pohon, dan pepohonan itu mencintaiku kembali, dan aku menjadi satu dengan pepohonan. tapi cintaku tidak berhenti, ia tumbuh semakin besar. aku menaruh sebagian cintaku di dalam setiap bunga, di rerumputan, di tanah dan mereka mencintaiku kembali, dan kami menjadi satu. dan cintaku semakin bertambah dan bertambah mencintai setiap binatang di dunia. mereka membalas cintaku dan mencintaiku kembali, dan kami menjadi satu. tapi cintaku terus bertumbuh dan bertumbuh. Aku menaruh sebagian cintaku dalam setiap kristal, di setiap bebatuan, di tanah, di logam, dan mereka mencintaiku kembali, dan aku menjadi satu dengan bumi. dan kemudian aku memutuskan untuk menaruh cintaku dalam air, di samudera, di sungai-sungai, di hujan, di salju. dan mereka mencintaiku kembali dan kami menjadi satu. dan masih cintaku bertumbuh semakin besar. kemudian aku memberikan cintaku kepada udara, angin. aku merasakan komuni yang erat dengan bumi, dengan angin, dengan samudera, dengan alam, dan cintaku tumbuh dan tumbuh. aku menengadah ke langit, ke matahari, ke bintang-bintang, dan menaruh sebagian cintaku di setiap bintang, di bulan, dan di matahari, dan mereka mencintaiku kembali. dan aku menjadi satu dengan bulan dan matahari dan bintang, dan cintaku terus bertumbuh dan bertumbuh. dan aku menaruh sebagian cintaku ke dalam setiap manusia, dan aku menjadi satu dengan seluruh umat manusia. kemanapun aku pergi, siapapun yang aku temui, aku melihat diriku dalam mata mereka, karena aku adalah bagian dari segalanya, karena aku cinta.” Kemudian orang tua itu beranjak dan membuka dadanya, mengeluarkan hatinya dengan api yang indah di dalamnya, dan dia menaruh api itu di dalam hatimu. sekarang cinta itu tumbuh di dalam dirimu. sekarang engkau adalah satu dengan angin, dengan air, dengan bintang-bintang, dengan seluruh alam, dengan semua binatang, dan dengan semua manusia. kamu merasakan hangat dan cahaya keluar dari api di dalam hatimu. di luar kepalamu terpancar sinar beragam warna yang sangat indah. engkau bercahaya dengan pancaran cinta dan berdoa: Terima kasih, Pencipta Semesta, untuk anugerah kehidupan yang Engkau berikan kepadaku. terima kasih telah memberiku segala yang aku sungguh butuhkan. terima kasih atas kesempatan mengalami tubuh dan pikiran yang indah ini. terima kasih telah hidup di dalam diriku dengan seluruh cintaMu, dengan rohMu yang suci dan tiada batas, dengan cahayaMu yang hangat dan bersinar. Terima kasih untuk menggunakan kata-kataku, menggunakan kedua mataku, menggunakan hatiku untuk membagikan cintaMu kemanapun aku pergi. aku mencintaiMu sebagaimana Engkau adanya, dan karena aku adalah ciptaanMu, aku mencintai diriku sebagaimana aku adanya. Tolonglah aku untuk menjaga cinta dan kedamaian di dalam hatiku dan untuk menjadikan cinta ini sebagai jalan hidup yang baru, agar aku dapat hidup di dalam cinta seumur hidupku. Untuk belahan jiwaku Nura Lutfiana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar