poin

Selasa, November 29, 2011

Kesuksesan, Ketekunan dan Semangat Hidup

Semalam kurang tidur, pagi ini harus melanjutkan aktifitasku sebagai GTT di Sekolah negeri itu. Genap 8 tahun aku mengabdi . Semoga saja di tahun 2012 nanti ada pencerahan untuk honorer seperti aku yang ingin sekali diangkat CPNS sesuai janji Pemerintah


Tak apalah jam mengajarku jadi hilang karena keadaan, saat ini aku bekerja sebagai admin/tata usaha/ penulis karena teman-teman PNS meminta jam mengajarku kembali untuk pengajuan sertifikasi. Yah maklum aku hanya sebagai guru “gajulan” yang seikhlasnya mengajar bidang studi yang di butuhkan sekolah. Hanya dengan gaji 250ribu Alhamdulillah aku bisa mencukupi kebutuhanku, tapi saat ini belum bisa membantu orang tua, kalau malam aku ngelesi / privat yang alhamdulillah bisa mencapai 750ribu kalau insentif GTT cair ya bisa mencapai 1juta/bulan, Rasanya aku ingin pindah aja ke sekolah swasta biar bisa ikut program pemerintah yaitu sertifikasi. Sayang sekali GTT di sekolah negeri harus punya SK Bupati / Walikota. Ahh.. seaindainya saja aku di Madrasah Ibtidaiyyah seperti sebelumnya dibawah yayasan tentunya aku bisa sertifikasi seperti teman-teman seangakatanku . Tapi keinginan itu terlambat sudah, apa artinya pengabdian selama 8 tahun harus digantikan dengan keputusan konyol sepeti itu.


Adalah bu Anik., putri dari bapak K. Mohadi (Alm) yang sekarang sudah sukses. Potret keluarga yang sakinah dengan 4 orang anak yang lucu dan cerdas. Yang hidup penuh liku dan cerita-cerita penuh hikmah. Dari cerita beliau semalam dapat kusimpulkan sebagai berikut :

1. Harta dunia bukan tujuan, carilah apa yang ada semata-mata untuk meraih ridho Allah dengan ilmu yang dimiliki. ( Man arofa nafsahu faqod arofa robbahu)

2. Bersedekahlah semampunya niscaya Allah akan mengganti dengan berlipat ganda. ( Dulu hanya punya warung sup buah, sekarang, bisa punya usaha warnet dan toko helm)

3. Kesuksesan berawal dari ketekunan dan semangat pantang menyerah satu sama lain. (Dulu tidak punya apa-apa sekarang bisa punya 2 mobil dengan kerja keras suaminya di Kalimantan yang mendirikan Koperasi Bina Usaha)

Waktu sudah siang, rasa kantukku mulai datang. Tapi belum jam pulang., Semalam termenung dalam sajadah panjangku sampai menjelang waktu subuh. Bagai bahtera meniti samudera, terombang-ambing ombak, bergulung-gulung menggunung. Gunung karang menghalang, topan dan badai siap menerkam. Aku tak peduli, aku akan terus berlari, kan ku ganyang semua penghalang, Biar dicaci, biar dimaki, biar dihina biar dibenci, aku tak peduli, asalkan kebenaran selalu menyertai, asalkan Tuhan selalu meridhoi. Allahu Akbar !!

Sidorejo Kidul, Akhir Nopember 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar