poin

Kamis, Maret 22, 2012

refleksi cinta (reflections of love)

Kawan, malam ini purnama belumlah sempurna, mungkin kilau sinarnya belum cukup untuk menerangi malam nan gulita, apalagi coba menyaingi terang dan hangatnya mentari. Namun, justru disanalah kata dunia, kau akan menemukan keindahannya. Semuanya mengajakku mengembara menjelajahi relung hati yang amat dalam dan mungkin sangat kelam. Ya, seperti katamu, Kawan…..”Coba temukan perbedaan antara cinta dan angkara, tatkala bergumul menjadi satu hendak menyesatkanmu! Tak hendak berpisah.” Kawan, aku berlindung kepada Allah atasnya. Kawan, aku tak tahu harus mulai dari mana. Tapi aku akan memulainya dari CINTA ! Aku sendiri tak tahu bagaimana rasa itu bisa tumbuh sedemikian rupa, mengganggu, mengusikku, mengganggu ketenanganku, semua begitu tiba-tiba. Aku jatuh cinta! Tapi, bagaimana mungkin rasa benci berubah menjadi cinta ? Dan pada satu kelokan waktu, semuanya tiba-tiba berubah ! Kawan, malam ini kupandang purnama yang belum utuh melingkar. Kutemukan sesuatu dalam hidupku, sesuatu yang telah meluluhkan hati setelah kebekuannya, sesuatu yang telah menerangi kalbu setelah kekelamannya, sesuatu yang telah menguatkan jiwa setelah kerapuhannya…. Tapi Kawan…. Sungguh tersesat imanku kalau semua perubahan ini hanya karena dirinya semata, menjadikannya riya, mendustai jiwa. Tapi bersyukurlah, Kawan. Kalau kau dan dia ikut menyalakan lentera dalam hatiku. Semoga Allah menjaga nyalanya dan memijarkan ke seluruh ruang. Bahkan….kalau bunga hati yang kini tumbuh itu harus patah sekalipun ! Karena telah kutemukan tambatan yang lebih utama dalam diri-Nya yang Maha (Allah) Kawan, sungguh tersesat pula hatiku, jika aku hanya mencintai sesuatu yang fana dalam dirinya. Bukan, bukan itu ! Tak ada yang bisa menggambarkan selain kemuliaan hatinya. Kawan, malam semakin larut. Aku laksana purnama itu, bahkan jauh dari sempurna. Takkan pernah cukup sinarnya menerangi semesta. Apalagi harus bersanding bersama saudara-saudariku yang telah lebih dahulu teguh di sisi-Nya. Saudara-saudariku yang telah biasa dia temui dalam kesehariannya. Tapi….. biarlah kusemaikan harap dalam ridha-Nya. Semoga Semoga ini yang dinamakan cinta karena Allah Al Karim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar